''GP Bahrain Tahun 2012 Terancam Batal''
PARIS - Nasib masa depan GP Bahrain di musim 2012 belum jelas bahkan terancam batal. Isyarat itu keluar dari mulut CEO F1 Bernie Ecclestone. Bahrain bisa jadi tidak masuk lagi di kalender musim ini jika situasi politik di sana masih kacau.
Selama ini pihak kerajaan Bahrain terus meyakinkan FIA bahwa situasi di Bahrain aman untuk penyelenggaraan F1. Tapi Ecclestone tidak mau begitu saja percaya. Dia akan memastikan sendiri bagaimana keadaan sebenarnya.
“Saya akan ke sana. Saya akan ke penjara atau rumah sakit atau tempat apapun dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Ecclestone seperti dikutip Paddocktalk, Jumat (6/1/2012).
“Saya berharap ke Bahrain di 2012 dan tidak masalah. Lomba berjalan, publik senang dan tidak ada drama. Itu yang saya harapkan,” tambahnya.
Masalahnya, insiden demi insiden masih mewarnai kehidupan politik Bahrain belakangan ini. Pekan ini saja dikabarkan seorang wanita terbunuh dalam demonstrasi damai setelah terkena gas airmata di Manama. Sebelumnya, Desember lalu seorang remaja koma setelah kepalanya terkena tabung gas air mata.
“Ini masalah serius yang harus dipikirkan. Tapi kami pernah ke Argentina ketika di sana sedang dilanda problem. Di Brasil juga pernah ada. Saya kira kita bisa lihat semua dan tidak semua bagus,” ucap Ecclestone menjawab apakah dia akan kembali mempertimbangkan GP Bahrain jika fakta membuktikan problem keamanan masih ada.
Di musim 2011 lalu, Bahrain batal menggelar seri pembuka yang diagendakan pada 13 Maret, menyusul huru-hara politik di negara tersebut yang merebak terakibat dampak revolusi Mesir. Setelah gagal, FIA menundanya untuk 30 Oktober tapi kembali dibatalkan karena situasi masih dianggap belum kondusif. Untuk musim 2012 sendiri GP Bahrain dimasukkan dalam urutan keempat dari 20 GP yang akan digelar atau 22 April.
Selama ini pihak kerajaan Bahrain terus meyakinkan FIA bahwa situasi di Bahrain aman untuk penyelenggaraan F1. Tapi Ecclestone tidak mau begitu saja percaya. Dia akan memastikan sendiri bagaimana keadaan sebenarnya.
“Saya akan ke sana. Saya akan ke penjara atau rumah sakit atau tempat apapun dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi,” kata Ecclestone seperti dikutip Paddocktalk, Jumat (6/1/2012).
“Saya berharap ke Bahrain di 2012 dan tidak masalah. Lomba berjalan, publik senang dan tidak ada drama. Itu yang saya harapkan,” tambahnya.
Masalahnya, insiden demi insiden masih mewarnai kehidupan politik Bahrain belakangan ini. Pekan ini saja dikabarkan seorang wanita terbunuh dalam demonstrasi damai setelah terkena gas airmata di Manama. Sebelumnya, Desember lalu seorang remaja koma setelah kepalanya terkena tabung gas air mata.
“Ini masalah serius yang harus dipikirkan. Tapi kami pernah ke Argentina ketika di sana sedang dilanda problem. Di Brasil juga pernah ada. Saya kira kita bisa lihat semua dan tidak semua bagus,” ucap Ecclestone menjawab apakah dia akan kembali mempertimbangkan GP Bahrain jika fakta membuktikan problem keamanan masih ada.
Di musim 2011 lalu, Bahrain batal menggelar seri pembuka yang diagendakan pada 13 Maret, menyusul huru-hara politik di negara tersebut yang merebak terakibat dampak revolusi Mesir. Setelah gagal, FIA menundanya untuk 30 Oktober tapi kembali dibatalkan karena situasi masih dianggap belum kondusif. Untuk musim 2012 sendiri GP Bahrain dimasukkan dalam urutan keempat dari 20 GP yang akan digelar atau 22 April.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar